Mantan Kades di Muba Diduga Gelapkan Dana Bedah Rumah

oleh -

SEKAYU. MS – Pesatnya percepatan pembangunan di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) di segala lini baik infrastruktur jalan jembatan bahkan bedah rumah di desa disinyalir masih banyak oknum yang diduga bermain dengan anggaran pembangunan alias melakukan dugaan penyelewengan anggaran.

Seperti disampaikan oleh warga yang namanya tak mau disebutkan, menyebutkan jika di desanya tahun 2019 diduga telah terjadi indikasi penyelewengan anggaran.

Menurut dia, seperti diketahui oleh masyarakat umum, di desa nya juga terdapat program bedah rumah bagi warga yang dinilai tidak mampu. Namun sayangnya menurut sumber ini, sejauh ini mereka warga desa tidak melihat adanya pelaksanaan program bedah rumah tersebut dilakukan oleh pemerintah desa.

Baca Juga :   100 WBP di Rutan Baturaja Ikuti Vaksinasi Dosis 3

“Di desa kami desa pegaturan ada bedah rumah tetapi sayangnya sampai saat ini tak satupun kami lihat rumah yang di bagunkan yang berkisaran sekitar 3 unit rumah bagi warga kurang mampu,” ujar sumber ini, Senin (31/05/2021).

Sehingga sambung sumber ini, menimbulkan adanya dugaan kalau dana anggaran untuk program bedah rumah ini diduga sengaja diselewengkan oleh aparat desa dalam hal ini oknum mantan kepala desa.

“Di duga dana tersebut di selewengkan Mantan kades berinisial H dengan kisaran uang sekitar 90 JT bahkan dana pajak 2019 belum di bayarkan,’ terang sumber ini.

Baca Juga :   Kebahagiaan Warga Desa Negeri Kaya Atas Aspirasi Ibu Ir. Sri Meliyana

Terkait hal ini, pihak desa melalui stafnya saat ditanyaka hal ini membenarkan jika program
bedah rumah ini tidak direalisasikanm

“Tetapi kabarnya di kebalikan mantan kades sebesar 55 JT sisanya gak tau sampe sekarang belum ada kejelasan bahkan hal tersebut sudah sampaike ekpetorat,” tuturnya
sementara itu pihak Inspektorat Kabupaten Muba melalui Heri Hermansyah membenarkan adaya pegaduan dugaan kasus tersebut.

“Tetapi kami sejauh ini kami usahakan jalan musyawarah antara pihak mantan dan kades yang menjabat bahkan sampai saat ini kami belum tau kejelasan nya,” terangnya.*Heryawan/Tim

Print Friendly, PDF & Email