BATURAJA. MemoSumsel —Merna Susanti wanita berusia 22 tahun, warga Jl. A. Yani, lorong H. Halimah, Rt 02 Rw 01, Air karang, Kecamatan Baturaja timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Provinsi Sumsel, harus terbaring menahan rasa sakit pada bagian gusi mulutnya akibat penyakit yang diduga tumor mulut tersebut menggerogotinya hingga bertahun-tahun lamanya.
Ibu dua anak tersebut menceritakan bagaimana penyakit yang dideritanya mulai dirasakannya. berawal dari usianya 10 tahun, ia mengalami pembengkakan pada gusinya, kemudian ia berusaha menusuk gusi yang bengkak dengan menggunakan sebuah jarum berharap dapat mengeluarkan cairannya, namun apa dinyana justru setelah itulah gusinya kian hari kian membengkak.
Wanita Kelahiran Lubuk Baru ini didampingi suaminya Dodi herwanto (32) serta ibu mertuanya mengatakan “Pada bulan September tahun 2018 ia sudah pernah ke RSUD Palembang setelah mendapat rujukan dari RSUD Baturaja. Di RSUD Palembang pernah dilakukan tindakan oleh dokter untuk mengeluarkan cairan digusinya dan sempat tidak bengkak, namun hanya sebulan kemudian membengkak kembali setelah tidak lagi kontrol ke RSUD Palembang lantaran sejak Januari 2019 tidak bisa lagi berobat menggunakan KTP dan KK.
Merna mengatakan sejak itulah mulutnya kembali membengkak bahkan terasa cepat sekali hingga sekarang dalam setahun ini kian menyiksanya dan sering terasa sakit tak tertahankan, bahkan beberapa kali melalui kelopak bawah matanya mengeluarkan cairan berwarna putih kental layaknya nanah.
Merna berharap dapat ke RSUD Palembang kembali untuk melanjutkan proses penyembuhan penyakitnya, namun semua terkendala karena tidak memiliki biaya.
Untuk berangkat ke Palembang saja tidak memiliki ongkos apalagi untuk biaya-biaya lainnya sementara hidupnya sehari-hari tergantung dari penghasilan suaminya yang hanya buruh bangunan dengan upah yang minim dan tidak setiap hari mendapat kerja.
Bahkan untuk tinggal saja Merna dan keluarganya harus numpang ditempat kontrakan karena kebaikan hati dari pemilik rumah kontrakan yang membolehkan Merna dan suami serta kedua anaknya menempatinya sementara belum di sewa orang.
“Iya kami di ijinkan oleh pemiliknya menempati rumah kontrakan ini selama belum ada orang yang menyewa tapi bila sudah ada yg hendak sewa rumah ini kami terpaksa harus mencari tempat lain”. terang Merna.
“jangankan untuk bayar sewa rumah, untuk makan sehari-hari saja kami kesulitan”, tambahnya sedih.
Merna dan suaminya berharap dari semua pihak untuk membantu biaya berobat kembali hingga sembuh dari penyakitnya tersebut yang acapkali menimbulkan rasa sakit dimulut dan mata serta telinga bahkan hingga sakit dikepala.
(Asmara Nian)