Kapolres OKU Jadi Nara Sumber Pada Seminar Forum Pembauran Kebangsaan

oleh -
Kapolres OKU AKBP Dra Ni Ketut Widayana Sulandari saat mengisi materi pada seminar Forum Pembauran Kebangsaan di gedung SKB Baturaja OKU.

BATURAJA, memosumsel.com – Forum Pembauran Kebangsaan  mengadakan seminar dengan tema meningkatkan kewaspadaan generasi milenial terhadap bahaya laten komunis, guna menguatkan kesatuan dan persatuan bangsa.

Acara berlangsung di aula gedung SKB kota Baturaja, Kabupaten OKU, Kamis (25/10/2018) pukul 09:00 wib s.d 12:00 wib

Seminar tersebut dibuka secara resmi oleh Bupati OKU yang diwakilkan kepada Sekda OKU Dr Achmad Tarmizi dan dihadiri juga oleh Dandim 0403/OKU Letkol Arm Agung Widodo, Kapolres OKU AKBP Dra Ni Ketut Widayana Sulandari, Kaban kesbangpol Taufiq Zubir SH, MM, Camat perwakilan mahasiswa dari berbagai Univeritas di OKU, perwakilan para pelajar SMA sederajat, Toga, Tomas, serta utusan dari berbagai organisasi,dan para tamu undangan.

Kata sambutan dari Bupati OKU disampaikan oleh Sekda OKU yang intinya sangat mendukung kegiatan seminar tersebut agar Kabupaten OKU tetap terjaga keamanan dan kenyamanannya.

Dalam seminar tersebut menghadirkan 3 nara sumber , seperti halnya pengisi materi yang dibawakan oleh nara sumber pertama yakni Kapolres OKU AKBP Dra Ni ketut Widayana Sulandari, menyampaikan, bahwa kegiatan tersebut menjadi energi positif untuk bisa menjadi harmoni dalam warna kehidupan kita berbangsa dan bernegara.

Kapolres OKU menghimbau kepada semua yang hadir agar tidak mudah terprovokasi terhadap isu hoak,  termasuk isu di Garut  tentang pembakaran bendera HTI yang dilakukan secara spontan. Kapolres OKU menekankan kembali bahwa yang dibakar tersebut adalah bendera HTI yang merupakan Ormas yang dilarang Undang – undang .

Baca Juga :   Melalui Ajang Gubernur Cup, Bupati OKU Harap Tim Sepakbola OKU Dapat Bangkit Kembali

Pada kesempatan tersebut, Kapolres OKU memberikan pencerahan kepada semua yang hadir, Beliau mengatakan bahwa negara Indonesia adalah negara yang kaya raya dan penuh dengan keindahannya dan berbagai suku bangsa, Ras, Budaya yang merupakan ciri kebhineka tunggal ikaan walupun berbeda-beda tetapi tetap satu.

“Kenapa kita harus ragu untuk mencintai dan membesarkan bangsa Indonesia, kenapa kita mau terprovokasi dengan berbagai isu sara yang justru menyebabkan kehancuran bangsa,  banyak kekayaan bangsa kita yang telah dicuri oleh pihak luar, utamanya kekayaan di darat dan laut, semua itu lantaran kurang pedulinya kita terhadap semua yang telah ada itu, kekisruhan justru menghambat kita berkembang dalam membangun bangsa “, ujar Kapolres OKU dalam paparannya.

” Kalau kita solid maka bangsa Indonesia akan kuat dan jaya. Harus kita sadari bersama justru banyak isu-isu yang diciptakan oleh pihak luar yang sengaja memecah belah bangsa sehingga kita lupa untuk mengurus kemajuan bangsa karena sibuk dengan hal-hal yang bersifat mengacau yang berujung terjadinya konflik sosial, “jelas Kapolres mengingatkan.

Baca Juga :   KPU OKU : Pasangan H Kuryana Azis dan Johan Anuar Resmi Menjadi Pesrta Pemilukada OKU 9 Desember 2020

“Saya sangat kagum dengan Kabupaten OKU yang damai dan kondusif, Kabupaten OKU ini 98 persen mayoritas beragama islam, sisanya beragama lain, namun umat Islam di OKU mampu melindungi dan menjaga umat beragama lain yang minoritas sehingga sampai saat ini dapat terjaga keamanan dan kerukunan hidup beragama di bumi Sebimbing Sekundang ini, mari kita pertahankan dan jangan mau terprovokasi agar kita tetap dapat bersama sama membangun OKU dengan damai dan aman,”tandas Kapolres OKU

Disamping itu Kapolres OKU mengajak semua elemen masyarakat untuk bersama sama menjaga agar paham radikalisme tidak berkembang di OKU,  demikian pula dengan pencegahan terhadap narkoba yang merupakan salah satu ancaman yang dapat menghancurkan generasi milenial.

Senada dengan apa yang disampaikan oleh Kapolres OKU, nara sumber kedua Dandim 0403 OKU serta nara sumber ketiga Kaban Kesbangpol sama sama mengingatkan kembali Kepada warga OKU untuk tidak terprovokasi dan tidak untuk coba-coba atau ikut-ikutan dengan kegiatan yang bersifat radikal karena hal tersebut justru akan merugikan diri sendiri, keluarga dan juga bangsa Indonesia yang kita cintai.(rel/jum/feb)

Print Friendly, PDF & Email