PALEMBANG. MemoSumsel.com –Untuk mengatasi bencana longsor yang kerap terjadi akhir-akhir ini, terutama di kawasan pinggiran sungai, Pemerintah Indonesia melakukan Gerakan Nasional Pemulihan Daerah Aliran Sungai (GNPDAS) yang dimulai 18 – 21 November 2019. Untuk Di Sumatera Selatan sendiri, acara GNPDAS ini dipusatkan di Kelurahan Pulokerto Kecamatan Gandus Kamis (21/11).
Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungaidan Hutan Lindung (BPDASHL) Musi, Siswo S Hut Msi mengatakan jika banyaknya penebangan pohon ilegal atau penggunaan lereng-lereng bukit untuk kegiatan pertanian semusim menyebabkan kerusakan di Daerah Tangkapan Air. Hal ini menyebabkan fungsi hidrologi DAS, yaitu kemampuan menyerap, menyimpan dan mengalirkan air menjadi menurun, sehingga bencana hidrologis seperti tanah longsor, banjir dan kekeringan dapat lebih mudah terjadi.
Dikatakan Siswo, pada kegiatan ini pihaknya menyiapkan 1000 batang bibit tanaman produktif seperti Mangga, Alpukat, Jambu air, Belimbing, kelengkeng dan tanaman buah lainnya untuk kegiatan penanaman seribu batang pohon ini. Namun, karena antusias masyarakat Gandus untuk melakukan penanaman pohon maka pihaknya menambah 5000 batang bibit produktif lagi.
“Untuk total yang kita tanam dalam GNPDAS ini ada 6 ribu batang bibit produktif yang disebar untuk warga di 5 Kelurahan dalam Kecamatan Gandus masing-masing Kelurahan Pulokerto 2 ribu bibit, Kelurahan Gandus 1.500 bibit, Karang Jaya 500 bibit, Karang Anyar 500 bibit dan Kelurahan 36 Ilir 500 bibit” ungkap Siswo.
Ditambahkan Siswo, dalam setiap tahunnya, pihak BPDASHL Musi menyiapkan sekitar 200 ribu batang bibit untuk dibagikan ke masyarakat. Untuk itulah pihaknya mengajak seluruh elemen masyarakat agar bersama-sama mensukseskan program penanaman 25 batang bagi individu seumur hidup.
“Saya mengajak para pengurus Organisasi Wanita, Sekolah-sekolah ataupun stekholder lainnya untuk peduli dengan lingkungan dengan cara melakukan penanaman pohon. Untuk stok bibit sendiri bisa minta ke kita, pasti akan kita kasih. Tetapi dengan dua syarat yaitu bibit tersebut tidak boleh dijual dan kedua, bibit tersebut harus ditanam” ujar Siswo.
Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (DLHP)Sumsel Drs H Edward Chandra MH yang membacakan sambutan Menteri LHK Siti Nurbaya mengatakan jika dalam 10 tahun terakhir ini, bencana longsor meningkat hingga 16x lipat. Hal inilah yang perlu kita lakukan pencegahan dengan melakukan penanaman pohon, terutama di daerah DAS dan di kawasan lahan kritis.
“Dengan melakukan penanaman pohon ini, selain untuk memulihkan ekosistem dan mengembalikan fungsi tanah, kita juga mendapat mamfaat berupa hasil buah dari tanaman yang telah kita rawat dan jaga. Untuk itu saya mengajak masyarakat untuk turut serta mensukseskan gerakan GNPDAS ini” pungkasnya.
Sementara, pantauan di lapangan, Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sumsel Hj Febrita Lustia Herman Deru, Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sumsel Hj Fauziah Mawardi Yahya, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Palembang Hj Selviana Harnojoyo, Pengurus Badan Koordinasi Organisasi Wanita (BKOW), dan pengurus-pengurus organisasi wanita lainnya. (Rel)