FK-IKASI Gelar Silaturahmi Akbar

oleh -

Baturaja, MS – Acara Silaturrahmi Akbar Forum Komunikasi Ikatan Keluarga Besar Amrah Siti [FK -IKASI] digelar di kediaman St.Rogaya Subki kawasan RSS Sriwijaya Baturaja OKU pada Sabtu (18/2/2023) yang dihadiri 170 orang berjalan lancar.

Nampak hadir dalam acara, wartawan Senior Sumsel H. Syahril Fauzi, Akhmad Subari SH, Armin Pani, Hj. Helma Haris yang merupakan bagian keluarga besar Amrah.

Ucapan Selamat atas berlangsungnya Silaturahmi Akbar Keluarga Besar Amrah – Siti berdatangan dari berbagai pihak. Diantaranya ucapan dari Gubernur Sumatera Selatan, H. Hermanderu, SH. Ketua KONI Sumsel H. Hendri Zainuddin, SH dan Wakil Ketua DPRD OKU Yudi Purna Nugraha, SH

Rangkaian acara diawali pembacaan ayat Alquran oleh Hafiz Dzakira Talita Novian. Dilanjutkan dengan kultum dai M.Yudha Ramil. Serta ceramah tentang Silaturachmi dan Isra’ mikraj oleh Hj. Ustazah Ilmyah Idrus dari Jakarta.

Ketua panitia Rusman Nazir laporannya mengemukakan dari jumlah 396 anggota Keluarga Besar Amrah Siti, hadir sekitar 170 orang.

Selain yang berdomisili di Lubuk Batang, Batumarta, Baturaja, Lahat dan Palembang dihadir juga di Bengkulu, Jakarta, Lampung dan sejumlah kota lainnya.
Hadir dalam acara tersebut Penasehat FK-IKASI DR.hc. Helmi Apri. Hz , Rizal Amri Maulana serta sejumlah generasi ketiga Amrah Rehamil.

Baca Juga :   Pemkab OKU Sediakan Layanan Bantuan Penyemprotan Disinfektan

*Keluarga Pejuang*

Dalam sambutannya, Penasehat FK IKASI DR.hc. Helmi Apri. Hz, mengatakan bahwa
Keluarga Besar Amrah-Siti adalah Keluarga Pejuang. Amrah beserta istri dan tujuh putra putrinya dimasa Agresi l dan II tahun 1947-1949, tergabung dalam Pasukan Gurelia Elang Hitam dipimpin salah seorang menantu Amrah, Hammayib Sabdul.

Pasukan yang beranggotakan sekitar 125 orang ini bertugas membantu TNI yang mempertahankan Kemerdekaan RI dari Belanda yang masuk kembali ke Indonesia. Selain menghimpun bantuan konsumsi dari rakyat, pasukan ini juga melakukan berbagai Sabotase menghambat masuknya Belanda dari Palembang dan Lampung yang hendak masuk kabupaten OKU. Juga melakukan perlawanan terhadap penjajah Jepang yang bermarkas di Desa Lubuk Batang Baru.

“Pasukan Gerilya Elang Hitam yang dibentuk Tengku Muhammad dari Lampung itu membantu perlawanan TNI melawan penjajah pada malam hari.Sementara siang hari seluruh pasukan berkerja sebagai petani,” ujar Helmi.

Baca Juga :   Drs. Slamet Riyadi : Pencoblosan Pilkades Serentak Harus Aman dan Kondusif

Karena itu pasukan Belanda dan Jepang sulit mendeteksi siapa Pimpinan Pasukan Gerilya Elang Hitam serta anggotanya.

Dikatakan Helmi, karena ada warga yang berhianat sehingga terbukalah siapa pimpinan pasukan Gerilya ini.

“Hammayib beserta Amrah dan puluhan anak buahnya ditahan penjajah di kota Baturaja dengan vonis 100 tahun.Tapi pemerintah RI membebaskan seluruh pejuang dari sejalan penjajah.Seluruh anggota pasukan dianugerahi sebagai Veteran Pejuang Kemerdekaan RI,” tandas Helmi.

Perjuangan melawan para penjajah yang dilakukan keluarga besar Amrah Rehamil bersama istri dan tujuh putra putrinya, H. Suhaimi, Subli, Saibi, Hj. Zainayu Hamayib, zainuba, Maimunah dan Maisyah dimasa awal kemerdekaan dilanjutkan olah anak cucu dari 7 Rumpun Keluarga Amrah diberbagai bidang diera kemerdekaan sekarang. Terdata melalui profesi sebagai Jurnalis, TNI/Polri, PNS, ahli medis, pengusaha, petani dan lainnya berkiprah untuk NKRI.

Laporan : Indra G

Editor : ONE

Print Friendly, PDF & Email